Istilah dalam Kaca Film Cibinong, banyak sekali pilihan merk, bahan dan tipe kaca film yang beredar di pasaran otomotif saat ini. Semakin banyak pilihan, tidak sedikit justru yang semakin dibuat bingung menjatuhkan pilihan.
Bukan hanya menjadi kebutuhan utama pada mobil yang masih kinclong keluar dari dealer. Mobil yang telah tahunan keluar dari dealer pun butuh. Karena ada alasan penurunan performa di balik itu. Banyak pemilik si roda empat salah fokus pada kegelapan kaca film. Tujuan utama datang ke workshop kaca film untuk menggelapkan kaca agar di dalam kabin bisa nyaman. Kenyamanan seperti apa sih yang dicari?
Baca Juga : Kaca Film Cibinong – Apa sih manfaat kaca film pada mobil?
Kenapa Wajib Memahami Istilah dalam Kaca Film
Kaca film bisa mereduksi panas matahari. Sehingga di dalam kabin mobil tidak terasa terlalu panas saat berkendara di siang hari. Selain itu dengan tingkat kegelapannya, membuat kaca film mampu membatasi visibilitas dari luar ke dalam. Dengan keterbatasan pandangan ke dalam mobil, juga bisa menurunkan peluang kejahatan dan privasi terjaga. Namun, jika hanya berfokus pada kegelapannya saja, apakah anda sudah siap berkendaraan di malam hari apalagi jika terjadi cuaca buruk?
Kita akan bahas beberapa istilah dalam kaca film yang penting kamu ketahui. Pastinya akan dapat membantu kamu menentukan pilihan yang tepat. Setelah tau istilah-istilah ini, selalu tanyakan spesifikasi dan keunggulan kaca film yang ingin kamu pasang pada seller-nya ya gaesss. Jangan ragu untuk mencoba dulu kemampuannya dengan alat tester yang disediakan oleh seller.
Istilah dalam Kaca Film
1. VLT (Visible Light Transmittance)
Istilah ini menunjukkan seberapa banyak cahaya yang dapat menembus lapisan kaca film. VLT menggunakan persentase, jadi kalau semakin kecil persentase artinya semakin sedikit cahaya yang masuk dan sebaliknya.
Angka standar VLT berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.439/U/Phb-76, untuk kaca depan (bagian atas) dan belakang tidak kurang dari 40%.
Lalu untuk 2/3 kaca depan, dianjurkan untuk menggunakan VLT 70 (10%)- VLT 40 (30%). Sementara untuk kaca mobil lainnya, bisa pakai kaca film dengan persentase penembusan cahaya yang tidak kurang dari 70%.
2. UVR (Ultra Violet Rejected)
Untuk yang satu ini, urusannya dengan berapa banyak sinar ultraviolet atau matahari yang bisa ditolak oleh kaca film. Semakin tinggi angka persentase UVR-nya, maka semakin besar kemampuan kaca film tersebut menolak sinar ultraviolet yang masuk. Contohnya UVR sebesar 99%, maka sebanyak 99% kemampuan kaca film tersebut menolak sinar ultraviolet.
3. IR (Infra-Red Rejected)
Istilah ini untuk menunjukkan kemampuan menangkal sinar infra-red yang ikutan masuk bareng sinar matahari. Dalam istilah umum, infra-red merupakan radiasi yang menghasilkan panas. Angka dalam IR bentuknya juga persentase dan jika semakin tinggi persentasenya, maka akan semakin baik.
4. TSER (Total Solar Energy Rejected)
Angka yang mewakili TSER juga ditunjukkan dalam persentase. Angka pada TESR menunjukkan kemampuan kaca film menolak VLT, UVR dan IR. Dengan persentase TESR yang tinggi, maka kemampuan kaca film itu mereduksi panas semakin baik. Kabin bisa terasa lebih adem dengan kaca film yang angka TESR-nya tinggi.
5. VLR (Visible Ligt Reflectance)
VLR adalah kemampuan kaca menciptakan pantulan berupa refleksi. Salah satu yang seringkali terlihat adalah refleksi dashboard mobil. Dalam situasi yang penuh cahaya seringkali refleksi tersebut dapat mengganggu dan mengalihkan fokus pengendara. Semakin rendah nilai VLR maka refleksi yang tercipta juga semakin kecil. Hal ini dapat berdampak pada keamanan dan kenyamanan pengendara.
Baca juga : Pasang Kaca Film Mobil di Rumah Aja gess!
Semoga bermanfaat. Jangan lupa follow kami di Instagram @linggomkacafilm untuk informasi terupdate setiap harinya ya gaes. Kamu juga bisa follow kami di Instagram @linggomvariasi untuk info dan tren terkini aksesoris mobil. Ditunggu kunjungannya ke kedua workshop kami ya gaes!